Sabtu, 03 Desember 2011

Makalah ISPA


KATA PENGANTAR                                                                                                      
DAFTAR ISI
BAB I         :     PENDAHULUAN …………………………………………………       1

BAB II        :     PENGERTIAN ISPA ………………………………….                       3
            A.      Pengertian...................................................................              3
            B.      Penyabab......                                                                            3
            C.     Tanda dan gejala ispa......................................................         4
            D.     Komplikasi ispa.................                                                        4
            E.      Pencegahan ispa................................                                       6
            F.      Perawatan ispa..............................                                            8
     

BAB  III      :     PENUTUP                   .........................................................................    14
                        A.      Kesimpulan              ....................................................................    14
                        B.      Saran                ...........................................................................    15

                               

DAFTAR PUSTAKA







KATA PENGANTAR

Assalamualaikum,Wr.Wb.
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah kita diberikan nikmat kesehatan hingga sampai sekarang ini. Dan tak lupa pula shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Serta para sahabat-sahabat-Nya, pengikut-pegikutnya hingga akhir zaman. Dimana yang telah mengajarkan iman dan islam kepada kita, sehingga kita dapat menikmati indahnya keimanan dan Islam.
Dengan penuh rasa syukur kami ucapkan karena dapat menyelesaikan tugas individu tentang ISPA, yang diberikan kepada kami sebagai tugas dalam pembelajaran . Dalam penulisan dan penyusunan kata-kata pada tugas ini masih banyak kesalahan penulisan, untuk itu kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pambaca demi kesempurnaan penulisan  di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga materi yang kami tulis dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Padang, 03/11/ 2010














BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal, pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan yang tujuannya tercantum dalam UU Kes No.23 lthun 1992, pasal I bab I tentang kesehatan yaitu : Kesehatan adalah keadaan sehat dari badan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomi, agar terwujud kesehatan masyarakat yang optimal sehingga tercapainya bangsa yang sehat dan sumber daya yang berkualitas ( Slamet, Juli Soemirat. 2004 ).
Masalah kesehatan anak dipengaruhi oleh dua persoalan utama yaitu tingginya angka kesakitan dan an
gka kematian. Angka kesakitan dan angka kematian merupakan salah satu indicator derajat kesehatan yang disebabkan oleh kurangnya penanganan keluarga dalam menanggulangi penyakit infeksi khususnya penyakit ISPA . ISPA adalah penyakit yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas (demam) atau gejala tersebut muncul secara bersamaan, (Meadow, Sir Roy).
Dalam menurunkan angka kejadianan ISPA diperlukan peran aktif petugas Kesehatan dalam menyampaikan informasi terutama tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan ISPA, dimana salah satu faktor yang perlu diketahui adalah cara pencegahan dan perawatan ISPA. Peran aktif petugas disini terutama perawat dapat menyampaikannya melalui promosi kesehatan seperti perbaikan dan peningkatan gizi, perbaikan dan sanitasi lingkungan, pemeliharaan kesehatan perorangan dan tindakan preventif seperti isolasi penderita penyakit ISPA dan pemberian imunisasi. Sebagai perawat kita harus mengetahui sejauh mana pengetahuan keluarga tentang ISPA dan motivasi keluarga dalam pencegahan dan perawatan ISPA dirumah, karena perilaku seseotang dipengarahi oleh pengetahuan, sikap, kehendak, motivasi dan niat ( Notoatmojo. 2003 ).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatatr Kabupaten solok  tiap bulannya ISPA menempati urutan pertama dari 10 penyakit terbanyak untuk lebih jelasnya dapal dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 10 (sepuluh) Besar Penyakit Terbanyak Seluruh Puskesmas Di Kabupaten Solok
No
Penyakit
Jumlah Penderita
Persentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
ISPA
Diare
Reumatik
Hipertensi
Hipertensi
Penyakit Infeksi
Penyakit kulit alergi
Peny. Pulpa dan jar. Periapikal
Scabies
Asma
1520
702
430
422
312
137
135
131
121
121
37,63
17,38
10,65
10,45
7,72
3,39
3,34
3,24
3,00
3,00

Jumlah
4039
100
Sumber: Rekapitulasi Dinas Kesehatan Kabupaten Solok bulan September 2010
Dari 10 Puskesmas yang ada di Kabupaten Solok, Puskesmas Selayo menempati urutan pertama penderita ISPA terbanyak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.2 10 (Sepuluh) Puskesmas Yang Ada Di Kabupaten Solok
No
Puskesmas
Jumlah Penduduk Usia Balita
Usia < 1 thn
Usia 1-4 thn
Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sulit Air
Singkarak
Paninggahan
Tanjung Bingkuang
Sungai Lasi
Muara Panas
Sirukam
Bukit Sileh
Selayo
Jua Gaek
2.120
3.281
1.333
1.412
1.018
2.247
835
2.523
3.938
1.469
0
47
30
19
17
4
4
43
18
17
0
93
54
52
15
42
23
77
177
27
0
140
84
71
32
46
27
120
195
44

Jumlah
20.176
199
560
759
Sumber: Rekapitulasi Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Bulan September 2010
Dari data di atas penyakit ISPA adalah penyakit terbanyak yang ada di Kabupaten Solok yaitu sebanyak 1.520 orang penderita dan Puskesmas Selayo menempati urutan pertama yang mendapat kunjungan balita menderita ISPA terbanyak dari 10 puskesmas yang ada di Kabupaten Solok yaitu sebanyak 195 orang balita yang menderita ISPA ditemukan 3 orang diantaranya terjangkit pneumonia dan dari 5 orang ibu balita tersebut 2 diantaranya tidak mengetahui cara perawtan ISPA dirumah.
Tabel 1.3 Jumlah Kasus ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Singkarak selama 6 bulan terakhir dari bulan
No
Bulan
Jumlah
1
April
127
2
Mei
155
3
Juni
130
4
Juli
160
5
Agustus
125
6
September
195
Sumber: Rekapitulasi Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Bulan September 2010






BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
21.1 Pengertian ISPA
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan  gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan (Meadow, Sir Roy. 2ffi2:153).
ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan AL-ut) yang diadaptasi dari bahasa Inggris Acute Respiratory hfection (ARl) mempunyai pengertian sebagai berikut:
l. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
2. Saluran  pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta organ adneksa seperti simrs-sinus, rongga tengah dan pleura ISPA secara anatomis mencakup saluran pemafasan bagian atas.
3. Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang digolongkan ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14 hari (Suryana, 2005:57).
21.2 Penyebab ISPA
2.1.2.1 Virus dan bakteri : virus influeuza sterptococcus, shapilococcus, haemopilus influerzae.
2.1.2.2 Alergen spesifik : alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau panas
'€J-
2.l.2.3 Perubahan cuaca dan lingkungan : kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan suhu panas ke hujan dan lingkungan yang tidak bersih atau tercemar.
2.l.2.4 Aktifitas : kondisi dimana anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa memperhatikan kondisi tubuh atau daya tahan tubuh yang dapat menyebabkan anak-anak menderita ISPA.
2.1.2.5 Asupan gizi Yang kurang.
2.1.3 Tanda dan Geial.a ISPA
2. 1.3. 1 Suhu badan balita <37°C
2.1.3.2 Terdapat Batuk
2.1.3.3 Terjadi Pilek
2.1.3.4 Hidung tersumbat, karena adanya discharge atau cairan di rongga hidung anak, discharge hidung sering dimulai sebagai discharge yang jernih kemudian kental berwarna kuning Purulen.
2.1.3.5 Nafas anak cepat, pada anak usia l2 bulan sampai 5 tahun pernafasannya <40x/i
2.1.3.6 Nafas berbunyi wheezing
2.1.3.7 Nyeri pada tenggorokan
2. 1.3.8 Terkadang anak tidak mau minum
2.1.4 Komplikasi ISPA

2. 1.4.1 Asma
Asma adalah mengi berulang atau batuk persisten yang disebabkan oleh suatu kondisi alergi non infeksi dengan gejala : sesak nafas, nafas berbunyi wheezing, dada terasa tertekan, batuk biasanya pada malam hari atau dini hari.
2.1,4.2 Kejang demam
Kejang demam adalah bangkilan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rentan lebih dari 38Oc) dengan geiala berupa serangan kejang klonik atau tonikklonik bilateral. Tanda lainnya seperti mata terbalik keatas dengan disertai kejang kekakuan atau kelemahan, gerakan sentakan berulang tanpa didahului kekakuan atau hanya sentakan kekauan fokal.
2.1 ,4.3 Tuli
Tuli adalah gangguan system pendengaran yang terjadi karena adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus dengan gejala awal nyeri pada telinga yang mendadak, persisten dan adanya cairan pada rongga telinga.
2.1.4.4 Syok
Syok merupakan kondisi dimana seseorang mengalami penurunan f'ungsi dari system tubuh yang disebabkan oleh babagai faktor antara lain : faktor obstruksi contohnya hambatan pada system pernafasan yang mengakibatkan seseorang kekurangan oksigen sehingga seseorang tersebut kekurang suplay oksigen ke otak dan mengakibatkan syok.
2.1.5 Pencegahan ISPA pada Balita
Kegiatan atau jenis-jenis yang dapal dilakukan dalam mencegah terjadinya penyakit ISPA pada anak antara lain :
2. 1 .5. 1 Perbaikan peningkatan gizi pada bal ita
2.1 .5.1 .1 Penyusunan atau pengaturan menu
2.l.5.1.2 Cara pengolahan makanan
2.1.5.1,3 Variasi menu
2.1.5.2 perbaikan dan santasi lingkungan
2. 1.5.3 pemeliharaan Kesehatran perorangan
2. 1.5.4 Tindakan preventif
2.1.5.4.1 Memberikan imunisasi pada gorongan yang rentan terhadap penyakit tertentu
2.1.5.4.2 Isolasi terhadap penderita ISPA
2.1.6 Perawatan dan pengobatan ISPA di rumah
2.I.6.1 perawatan ISPA di rumah
2.1.6.1.1 Memberi makan
Pemberian makanan yang cukup dan bergizi untuk menghindari penurunan berat badan yang akan rnengakibatkan malnutrisi. Berikan makan sedikit-sedikit tapi sering dari biasanya, lebih-lebih jika anak muntah. pemberian ASi pada bayi yang  menyusu juga tetap diberikan.
2.1.6. 1.2 Pemberian cairan atau minuman
Anak dengan infeksi saluran pernafasan dapat kehilangan cairan lebih banyak dari biasanya terutama bila demam, menambah pemberian minum atau cairan untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi akan melemahkan anak dan dapat memperberat penyakitnya, pemberian cairan akan membantu mengencerkan dahak,
2.1 .6.1 .3 Menjaga kelancaran pernafasan
Menjaga kelancaran pernafasan dengan cara mengajarkan anak agar bila ia batuk lendirnya dikeluarkan.
2.1.6.1.4 Bersihkan hidung
Membersihkan hidung dengan memakai kain bersih yang lunak untuk membersihkan lubang hidung,jika hidung tersumbat karena ingus yang telah mengering, tetesilah dengan air garam untuk membasahinya.
2.1 .6.1 .5 Mengatasi panas
Untuk anak usia 2bln - 5tahun demam diatasi dengan paracetamol dan atau dengan kompres (bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk). Pemberian kompres dengan cara : gunakan kain bersih celupkan pada air (air hangat kuku) peras seperlunya, kemudian letakkan diatas dahi anak, lipat paha, lipat ketiak, ulangi bila kan sudah dingin.
2.1 .6.1 .6  Istirahat
Berikan istirahat yang cukup karena dengan istirahat gejala bisa berkurang.
2.1.6.1.7 Mengamati tanda-tanda bahaya yang mungkin timbul seperti sesak nafas, nafas cepat, anak tidak mampu minum, suhu tubuh tinggi, bila terjadi segera bawa anak ke pelayanan kesehatan agar komplikasi tidak terjadi.
BAB  III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan. penyebab ISPA yaitu virus, bakteri, alergen spesifik, perubahan cuaca dan lingkungan, aktifitas, dan asupan gizi yang kurang. Komplikasi ISPA adalah asma, demam kejang, tuli, syok. Pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan penbaikan gizi dan peningkatan gizi pada balita penyusunan atau pengaturan menu, cara pengolahan makanan, variasi menu, perbaikan dan.sanitasi lingkungan, pemeliharaan kesehatan perorangan.
3.2 Saran
untuk mengurangi angka kejadian ISPA pada balita, dalam hal ini penulis menyarankan agar semua pihak baik keluarga maupun instansi kesehatan lebih memperhatikan pola hidup sehat dan tidak membuang batuk sembarangan dan mengolah makanan sebaik mungkin.





DAFTAR PUSTAKA
Meadow,Sir Roy dan Simen.2002.Lectus Notes:Pediatrika.Jakarta:PT.Gelora Aksara Pratama
Ngastiyah,1997.Perawatan Anak sakit.Jakarta:EGC
Notoadmodjo.2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat.jakarta ;EGC
Dr.Karel A,L,Staa,SpA Mila Meila Sari.2005.Menjadi Dokter Anak di rumah.
Jakarta:Puspa Swara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar