Sabtu, 03 Desember 2011

T U G A S TEKNOLOGI PENDIDIKAN “Pendekata Behavioral DalamProses Pelaksanaan Penyuluhan”


T U G A S
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
“Pendekata Behavioral DalamProses Pelaksanaan Penyuluhan”

 


DiSusun oleh:
Hendri Haryadi
0810104012
Kesehatan Masyarakat (PROMKES)

Dosen pembimbing:
Muhammad Adri, S. Pd, MT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
2011
PENDEKATAN BEHAVIORAL DALAM PROSES PELAKSANAAN PENYULUHAN
1.      Assessment.
Langkah ini adalah langkah awal dalam melakukakan penyuluhan atau cara identifikasi kemampuan audien (masyarkat) baik dari bidang pendidikan (SD, SMP, SMA dan Perguruan tinggi), Bidang ekonomi (Rendah, sedang dan serbah berkecukupan), Agama (Islma, Kristen Protestan, kristen Katolik, Hindu dan Budha), bidang soaial, bidang umur dan sebagainya. Setelah data identifikasi masyarakat sudah terkumpul kemudian dirumuskan dan direncanakan teknik dan metode bagaimana yang cocok dalam suatu kelompok agar semua pesan penyuluhan yang kita sampaikan dapat di respon oleh audien/ masyarakat dengan demikian mereka dapat merubah sikapnya kearah yang lebih baik .
Hal penting yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan penyuluhan pada tahapan petama ini adalah:
·         Manyusun tujuan kegiatan;
·         Mempersiapkan materi penyuluhan sesuai dengan hasil identifkasi yang dilakukan; dan
·         Merencankan metode pelaksanaan kegiatan.
2.      Intervention.
Setelah assessment awal dan perencanaan penyuluhan disusun sedemekian rupa, maka selanjutnya masuk ketahapan pemberian perilaku (intervention) kepada masyarakat/ audien, melalui sejumlah susunan rancangan materi dan kegiatan.
Dalam tahapan ini ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan:
·         Menyusun materi sesuai dengan tingkat kebutuhan masyarakat/ audiens dan level intervention  yang dilakukan sehingga dapat memberikan perubahan perilaku; dan
·         Pemberian perilaku dengan dukungan media dan teknologi pendidikan sehingga dapat mempengaruhi  pola pikir dan pengetahuan masyarakat lebih baik.


3.      Evaluation.
Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pesan dari penyuluhan yang diberikan berdampak pada masyarakat baik postif maupun negatif tetapi yang diharapkan adalah dampak postif. Maka dari itu evaluation harus dilakukan secara terang – terangan sehingga tidak ada masyarakt yang merasa dirinya terhakimi pada tahan evaluation.
Dua hal yang kemungkinan  terjadi pada tahapan evaluation:
·         Tidak perlu mengulang kembali pemberian materi penyuluhan/ pesan yang disampaikan bagi masyarakat yang sudah mengerti dan menerapkan pesan yang disampaikan dan audien/ maryarakat berhak melanjutkan ketahap berikutnya; dan
·         Perlu pengulangan kembali atas materi pesan yang disampaikan dan audien tetepa pada tahapan intervensi dan tikan diperbolehkan untuk melanjutkan ketahapan berikutnya.














PENERAPAN PENDEKATAN BEHAVIORAN DALAM PENYULUHAN
Contoh:
1.      Assessment.
Contoh kasus:
“.........Desa Sukamanah kecamtan Tebuijo adalah sebuah desa yang terpencil dan desa yang jauh dari perkotan dan warganya pun rata – rata berpendidikan SD adapun yang berpendidikan SMA hanya beberapa orang saja dan dapat dihitung dengan jari tangan (Data diperoleh dari catatan kepala desa).
Warga desa sukamanah juga masih kental dengan tradisi – tradisi yang mereka yakini turun – temurun. Misalnya: menjelang cocok tanam di lakukan, mereka melakukan tradisi meminum air sawa yang hedak ditanami beni padi dengan tujuan meminta berkah dari yag maha kuasa agar mendapat kan hasil panen yang memuaskan (hasil Wawancara oleh ketua adat).
         Kegiatan warga desa sukamanah sehari – harinya, ketika matahari mulai muncul n sesudah sholat subuh mereka bergegas berangkat ke sawa hingga terbenam matahari dan sesampai dirumah pun mereka kembali berkumpul dengan keluarga setelah sholat magrib, dan seterusnya seperti itu untuk hari berikutnya.......”.

Dari pengalan cerita diatas, assessment sudah terlihat dengan permasalah: Warga desa Sukamanah Meminum air sawa sebelum cocok tanam dan kemudian selanjutnya untuk melakukan sebuah penyuluhan hal – hal yang akan dilakukakn adalah:
a.       Menyusun tujuan.
Masyarakat desa Sukamanah menghilangkan tradisi meminum air sawa, karena dari bidang kesehatan, meminum air yang tidak dimasak dapat memyebabkan diare/ tidak  bagus untuk kesehatan.
b.      Mempersiapkan materi penyuluhan sesuai dengan hasil identifkasi.
Materi yang dipersiapankan dinyakini dapat dimengerti dengan mudah oleh masyarakat desa Sukamanah sebab mereka dilatar belakangi oleh pendidikan yang bisa di bilang rendah.
c.       Merencankan metode pelaksanaan kegiatan.
Metode yang akan dilakukan dalam kegiatan penyuluahan tidak menggunakan alat – alat modern seperti kompuer laptop, Proyektor, TV/ Pemutaran video dan lain sebaginya karna itu dapat membuat mereka mersa aneh dan akibatnya pesan yang kita sampaikan tidak tidak akan diterima oleh merekan. Sebaiknya gunakan metode simulasi/ praktek langsung dengan cara mengambil sampel air sawa dan saring sampel air tersebut dengan sehelai kain putih. Setelah selesai di saring tentu bayak banyak kotoran yang tersaring. Tunjukan hasil saringan kepada masyarakat bahwa selama ini air yang kotor  itu lah yang mereka minum.
2.      Intervention.
Setelah assesment awal dan perencanaan penyuluhan disusun, maka selanjutnya penyuluh masuk ketahapan pemberian prilaku terhadap masyarakat atau audients.
Hal – hal yang dapat dilakukan pada tahap ini:
·         Penyusunan materi penyuluhan yang sesuai dengan masalah kesehatan yang dialami masyarakat atau audients dan intervensi yang akan dilakukan, sehingga akan dapat memberikan perubahan prilaku kepada masyarakat desa Sukamanah.
·         Dalam proses penyuluhan ada media  seperti infokus, laptop leaflet, flipcart dan sebagainya tetapi semua media tersebut tidak digunkan sebab warga sukamanah pasti menganggab aneh dengan semua media tersebut dan yang di pakai adalah beberapa alat peraga seperti kain putih, gelas kaca dan sebagainya serta terjun langsung kelapangan sehingga mudah dimengerti maksud dan tujuan penyuluhan, yaitu mempengaruhi pola pikir masyarakat atau audients dan meningkatkan pengetahuan, bahkan mampu untuk berprilaku sehat.

Setelah dilakukan penyuluhan kepada masyarakat desa Sukamanah, maka selanjutnya penyuluh masuk ketahapan pemberian prilaku dengan cara membawa terjun langsung masyarakat untuk memprkatekkan langsung penyaringan air sawah oleh petugas kesehatan dengan setransparan mungkin.




3.      Evaluation.
Tahap evaluation ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penyuluhan yang telah berlangsung apakah berdampak positif/ mengerti dan berperilaku sehat dan negatif/ tidak dimengerti sma sekali terhadap masyarakat atau audients. Evaluasi ini bersifat subjecktif dan transparan.
Tahap evaluation memiliki hal – hal yang mungkin akan terjadi, yaitu:
·         Tidak perlu melakukan pengulangan/ kembali isi pesan atau penyuluhan yang disampaikan kepada masyarakat seda Sukamanah, jika masyarakat atau audienst tersebut sudah dapat mengerti dan mampu berprilaku tehadap isi pesan atau penyuluhan yang diberikan.
·         Perlu melakukan pengulangan kembali isi pesan atau penyuluhan yang disampaikan kepada masyarakat desa Sukamanh, jika tidak dapat mengerti terhadap isi pesan atau penyuluhan yang disampaikan. Dilkukan pada tahap intervensi, tidak diperbolehkan dilakukan pada tahap selanjutnya.
Setelah dilakukannya penyuluhan kepada masyarakat desa Sukamanh dan terjun langsung kelapangan, sebaiknya melakukan peninjauan secara berkala, apakah warga desa Sukamanah telah berprilaku hidup bersih dan sehat atau belum.
Dari hasil Peninjauan kembali yang dilakukan, ternyata warga desa Sukamanht telah berprilaku hidup bersih dan sehat terbukti dari tidak adanya tradisi memimun air sawah sebelum cocok tanam, bahkan hasil penen mereka meningkat bukan berarti karena tidak meminum air sawah lagi melainkan merekan mendapat bimbingan dan pelatihan dari petugas dinas pertanian Tebuijo.
Berarti dari hasil penyuluhan yang diberikan kepada warga desa Sukamanah, tidak perlu lagi dilakukannya pengulangan penyuluhan sebab warga sudah dapat mengerti dan mampu untuk berprilaku hidup sehat yang berkaitan dengan pertanian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar